
Mamuju – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) turut serta dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di ruang rapat RPJMD Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Sulbar, Kamis 10 Juli 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyempurnakan dokumen Rencana Induk Peta Jalan Pemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah (RIPJPID) Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2025–2029.
RIPJPID merupakan kolaborasi penting antara Bapperida Sulbar dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Hasanuddin (LPPM Unhas). Kemitraan ini menunjukkan komitmen serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dalam memajukan sektor ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah.
FGD ini juga menjadi wadah strategis untuk mengumpulkan masukan dan tanggapan dari berbagai pihak, khususnya para Kepala Perangkat Daerah dan pejabat terkait. Partisipasi aktif dalam diskusi diharapkan dapat menghasilkan dokumen RIPJPID yang lebih komprehensif, aplikatif, dan sesuai dengan kebutuhan nyata Provinsi Sulawesi Barat.
Kepala Bidang Pengembangan ASN Rini Lukitasari, turut memberikan pandangannya mengenai partisipasi BKD dalam FGD Penyempurnaan RIPJPID) Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2025–2029.
“Kami menyambut baik inisiatif Bapperida dan LPPM Unhas dalam menyusun RIPJPID ini,” ujar Rini.
Sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN), lanjut Rini, pihaknya melihat RIPJPID sebagai peta jalan krusial untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas ASN di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini akan memastikan bahwa SDM kita siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang inovasi di masa depan,” ujar Rini.
Ia menambahkan, hal tersebut sejalan dengan Misi Ketiga Gubernur Sulbar Suhardi Duka (SDK) dan Wakil Gubernur Salim S. Mengga (JSM), yaitu membangun SDM yang unggul dan berkarakter.
Di tempat terpisah, Kepala BKD Sulbar, Bujaeramy Hassan menekankan pentingnya partisipasi BKD dalam penyusunan RIPJPID Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2025–2029.
“Kehadiran BKD dalam FGD RIPJPID ini adalah bukti nyata komitmen kami untuk mendukung percepatan pembangunan daerah melalui penguatan sumber daya manusia ASN,” tegas Bujaeramy.
“Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah pilar utama kemajuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki peta jalan yang jelas dalam memajukannya,” tambahnya.