MAMUJU- Kepala BKD Sulbar, Bujaeramy Hassan dan Dinas Kominfopers Sulbar melalui Kabid Layanan E-Government, Muhammad Ridwan Djafar didampingi beberapa staf pada Selasa, 13 Pebruari lalu melakukan pertemuan untuk membahas penguatan SPBE dalam mendorong peningkatan kinerja pegawai, bertempat di Ruang Kepala BKD.
Dalam pertemuan tersebut, dibicarakan tiga hal penting yaitu pendayagunaan IT yang lebih progresif dalam mengevaluasi tingkat kedisiplinan pegawai, strategi menuju SSO atau Single Sign On pada layanan kepegawaian berbasis IT, serta membangun Gallery Inovasi sebagaimana arahan Pj Gubernur.
Kepala BKD Sulbar, Bujaeramy Hassan mengatakan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan tiga poin penting terkait pendayagunaan IT dalam urusan kepegawaian. “Kita koordinasi mendalam dengan Kominfopers melalui Bidang Layanan E-Government agar kita berada dalam satu frekuensi yang sama terkait digitalisasi layanan pada sector kepegawaian” ujarnya. “Poin penting yang kita hasilkan dari pertemuan tersebut antara lain pemanfaatan IT berbasis GPS dalam pendisiplinan pegawai, selanjutnya bagaimana langkah-langkah kongkrit yang harus dilakukan agar akses aplikasi lokal kepegawaian bisa terintegrasi dengan aplikasi kepegawaian yang dikembangkan oleh Pemerintah Pusat, serta penyempurnaan pada gallery inovasi untuk menampung semua pendokumentasian inovasi para pejabat administrator kita melalui pekan inovasi sebagiamana diamanahkan Bapak Pj Gubernur” jelasnya. “Khusus pada upaya pengitegrasian aplikasi lokal, sebetulnya sejalan dengan Single Sign On atau SSO yang berbasis satu data” lanjutnya. “Pengintegrasian ini merupakan langkah awal.
Dengan pengitegrasian ini,kita berharap ada peningkatan signifikan pada keakuratan data sehingga penataan pada bidang kepegawaian dapat lebih terarah secara efektif dan efisien karena semua kebijakan akan lahir dari basis data yang akurat. Penataan yang saya maksudkan meliputi penataan jabatan pada dimensi struktur kelembagaannya, bagaimana kompetensi pegawaianya, dan bagaimana mempertemukan kesesuaian antara kompetensi jabatan dan kompetensi pejabatnya itu sendiri. Tak kalah penting, bagaimana kita bisa membangun kompetensi seluruh pegawai sesuai kebutuhan kita. Ini memang bukan pekerjaan yang ringan, tapi kalau seluruh stakeholder saling bahu membahu maka saya optimis, kita pasti bisa bergerak menuju meritokrasi yang berkelas dunia” tutupnya